KPI Dashboard

Aset Berharga: Otak dan Minda

















OTAK MANUSIA (OTAK ANDA, SAYA DAN KITA SEMUA)


June 3, 2007 | Author: Fauzul Naim | Filed under: Coretan Jurulatih Penulis Karya Bestseller

Aset Yang Paling Berharga Adalah….?

Tentu ramai yang membuat spekulasi mengenai aset tersebut. Aset tersebut adalah...

Ya! Otak adalah aset yang paling berharga di dalam dunia. Ia memang tersedia tetapi malangnya kita tidak memanfaatkannya. Otak yang kita gunakan dikatakan hanya 10 peratus sahaja sepanjang hayat kita. Benarkah? Itu masih didebatkan oleh ramai pakar.

Namun begitu, sebagai seorang penulis, otak adalah mekanisme penting dalam menjadikan sesebuah karya itu sebuah karya yang baik ataupun tidak. Pada pandangan saya, ia bermula daripada niat. Apakah niat sebenarnya kita menulis, kemudian daripada niat tersebut diproses oleh otak bagi menterjemahkannya kepada usaha dan terhasilnya karya.

Niat yang suci murni menjadikan karya tertulis juga meresap mudah. Sebaliknya jika niatnya hanya sekadar inginkan wang dan harta. Maka isi karyanya juga hanya biasa-biasa.

Otak perlu dieksplorasikan bagi menghasilkan sesuatu yang terbaik. Otak yang menjelajah dan selalu menyelidik, diselami dengan kreativiti menjadikan apa sahaja dilakukan menarik lagi tertarik

fatih_akiyel menulis di dalam 4 June 2007 - 11:33 am | Lawat pautan

Apakah benar aset yang berharga hanya itu saja? Setelah membaca dari tulisan diatas saya sempat berpikir bahwa otak bukanlah satu-satunya aset yang berharga, ada aset lain yang juga berharga sama dengan otak yakni hati. Tulisan saudara bilang bahwa “niat yang suci murni menjadikan karya tertulis juga meresap mudah. Namun sebaliknya jika niatannya hanya inginkan wang dan harta, maka isi karyanya juga biasa-biasa saja.” jadi, benarkah otak semata-mata aset berharga tanpa adanya hati yang memotivasi otak untuk berpikir membuat karya tulis yang berharga bukan hanya untuk mencari keuntungan semata?


Terima kasih Fatih di atas persoalan tersebut. Saya pun hendak bertanya balik di manakah sebenarnya hati itu? Adakah jantung yang memproses edaran darah ataupun hati kita yang menjadi penapis segala bahan toksik itu?


Petikan dari AkademiPenulis.com